Aku tidak bisa menulis hari ini
Buku ku terbatas
Aku tidak bisa menulis hari ini
Alam ku terbatas
Aku ingin bebas mengunjungi tempat-tempat pemuncul ide.
Tapi alamku terbatas.
Sejak beberapa bulan lalu, aku tak lagi menulis selain menuliskan diri sendiri. Dan itu menyebalkan. Di saat mendapati tulisanmu monoton dan hanya terpaku pada satu objek.
Andai semua orang mengerti, bahwa jiwa yang aku miliki adalah jiwa pengembara. Aku suka keluar membaca alam. Membaca kejadian-kejadian sekitar. Jiwaku bukan untuk ditekan. Terlebih dibatasi. Andai semua orang tahu jika caraku menulis dengan membaca. Membaca tak hanya buku. Seorang penulis hebat akan sering keluar membaca alam untuk mendapatkan hal-hal baru dalam tulisannya. Bahkan seorang Habiburrahman harus tinggal di luar negeri untuk bisa menyelesaikan Novelnya.
Andai dia tahu. Ada orang yang tahu tentang jiwaku. Aku ingat. Ada satu orang yang tahu. Yaa. Dia adalah pembimbing skripsi dan komikku. Pemberi kebebasan saat saya berimajinasi. Dia tahu jiwaku yang tak bisa ditekan, dibatasi saat menulis.
Sungguh,
Aku tidak bisa menulis hari ini.
Alam ku terbatas.
Kamus ku terbatas.
Kata-kataku terbatas.
Imajinasi ku terkekang.
Ah, aku. Butuh kebebasan imajinasi yang tertidur.
Ah, aku butuh alamku.
Kesunyian dan keramaian pembebas imaji.
Aku rindu menulis. Sungguh!!
Buku ku terbatas
Aku tidak bisa menulis hari ini
Alam ku terbatas
Aku ingin bebas mengunjungi tempat-tempat pemuncul ide.
Tapi alamku terbatas.
Sejak beberapa bulan lalu, aku tak lagi menulis selain menuliskan diri sendiri. Dan itu menyebalkan. Di saat mendapati tulisanmu monoton dan hanya terpaku pada satu objek.
Andai semua orang mengerti, bahwa jiwa yang aku miliki adalah jiwa pengembara. Aku suka keluar membaca alam. Membaca kejadian-kejadian sekitar. Jiwaku bukan untuk ditekan. Terlebih dibatasi. Andai semua orang tahu jika caraku menulis dengan membaca. Membaca tak hanya buku. Seorang penulis hebat akan sering keluar membaca alam untuk mendapatkan hal-hal baru dalam tulisannya. Bahkan seorang Habiburrahman harus tinggal di luar negeri untuk bisa menyelesaikan Novelnya.
Andai dia tahu. Ada orang yang tahu tentang jiwaku. Aku ingat. Ada satu orang yang tahu. Yaa. Dia adalah pembimbing skripsi dan komikku. Pemberi kebebasan saat saya berimajinasi. Dia tahu jiwaku yang tak bisa ditekan, dibatasi saat menulis.
Sungguh,
Aku tidak bisa menulis hari ini.
Alam ku terbatas.
Kamus ku terbatas.
Kata-kataku terbatas.
Imajinasi ku terkekang.
Ah, aku. Butuh kebebasan imajinasi yang tertidur.
Ah, aku butuh alamku.
Kesunyian dan keramaian pembebas imaji.
Aku rindu menulis. Sungguh!!
Komentar
Posting Komentar